7 Kesalahan Yang Biasa Dilakukan Saat Membuat CV (Bahkan Sebagai Profesional Yang Sudah Berpengalaman)

-
7 Kesalahan Yang Biasa Dilakukan Saat Membuat CV (Bahkan Sebagai Profesional Yang Sudah Berpengalaman)

Masalah ekonomi kita sudah membuat banyak perusahaan mengencangkan ikat pinggang, mengurangi biaya operasional dan menurunkan perekrutan. Fakta bahwa lulusan universitas sudah menjadi keharusan dan bukan pengecualian serta negara memiliki lebih banyak pencari kerja dibandingkan lowongan kerja yang tersedia meyebabkan seorang professional yang sudah berpengalaman bertahun-tahun pun masih berusaha keras untuk membuat CV yang lebih baik dari yang lain untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Ini adalah kenyataan yang terjadi pada setiap negara di dunia saat ini. Hanya dengan berpendidikan tinggi, keahlian dan pengalaman yang relevan sudah tidak mencukupi – yang terpenting adalah kesan bagi HRD yang kamu ciptakan pada CVmu. Penyajian, relevansi isi, kejelasan dan personalisasi – faktor-faktor penting inilah yang biasanya diabaikan oleh pencari kerja yang menentukan nasib sebuah CV.

 

Apakah kamu melakukan kesalahan-kesalahan berikut? Mungkin karena hal inilah kamu belum dipanggil interview:

1. Tidak Ada Pernyataan Intro

CV yang efektif harus dimulai dengan penyataan intro yang jelas dan ringkas. Maksudnya mampu memberikan gambaran latar belakang profesionalmu dan menjelaskan apa yang kamu sukai. Hal ini akan membuat CV menjadi lebih manusiawi sehingga HRD bisa terhubung dengan kamu pada tingkat yang lebih dalam.

 

2. Informasi Yang Berlebihan

Kamu mungkin memiliki pengalaman 10 tahun, tapi tidak perlu mencatat detailnya. Informasi yang berlebihan menyebabkan pembaca kehilangan minat. Lebih sedikit itu lebih baik. Buat agar resume tetap sederhana, ringkas dan relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Tempatkan dirimu pada posisi HRD (atau tanyakan pada teman yang netral untuk meninjau CVmu), dan jujurlah pada diri sendiri. Apakah CVmu menarik atau relevan? Jika tidak, hapus.

 

3. Prestasi Yang Tidak Jelas

Saat menjelaskan pencapaian, kamu harus jelas dan spesifik. Jauhkan kata kerja yang lemah seperti “mengurus” dan “mengkoordinasikan” – kata-kata ini terlalu umum. Gunakan kata kerja yang kuat seperti “memprakarsai”, “mempelopori”, “mengawasi”, dan sebisa mungkin gunakan angka untuk mengukur pencapaian. Katakan kamu meningkatkan penjualan X% atau berhasil menyelesaikan dalam 24 jam dari 3 hari waktu yang ditetapkan, dengan demikian memberikan ilustrasi yang lebih jelas mengenai kemampuanmu pada HRD.

 

4. Kurangnya Kepribadian

HRD sering mencari petunjuk mengenai kepribadian calon pegawai dalam CV, disamping kemampuan dan pengalaman yang biasanya seperti bakat artistik, bakat kewirausahaan atau sesuatu yang lain. Jika kamu tidak pandai menulis, mintalah copy writer untuk mengerjakannya karena CVmu memiliki satu tugas yang sederhana yaitu memberikanmu sebuah interview.

 

5. Konten Yang Tidak Relevan

Membuat CV yang ringkas dan mengunakan poin dapat meningkatkan minat HRD untuk tetap membaca CVmu sampai selesai. Kurangi penggunaan istilah teknis sebanyak mungkin – istilah cenderung tidak jelas dan membingungkan yang dapat menyebabkan HRD berhenti membaca.

Selalu memandang CV dari sudut pandang HRD – apakah ada sesuatu yang bisa menghubungkan pengalaman kerja tertentu dengan lamaran pekerjaan? Jika kemampuan tidak berhubungan dengan pekerjaan yang kamu lamar, ringkasan singkat akan cukup. Fokus pada informasi yang paling tepat diawal dan jaga agar tetap pendek dan manis.

 

6. Tidak Layak Untuk Dibaca

Apakah CVmu dipenuhi dengan paragraf yang panjang dan penuh dengan kata-kata? Apakah kamu menggunakan format tebal dan format miring untuk menyorot kata kunci dan frasa? Apakah ada spasi yang cukup antar bagian dan paragraf agar tetap bersih dan nyaman untuk dibaca? Apakah ada ukuran hurufnya terlalu besar atau telalu kecil?

Kelayakan untuk dibaca merupakan faktor penting yang bisa membuat pembaca tetap membaca. Kamu harus membuat CV semudah mungkin untuk diarahkan – saat membuat kesan positif pengalaman membaca sama pentingnya dengan kualitas isi.

 

7. Kesalahan Ejaan dan Gramatikal

Terakhir, selalu gunakan pemeriksaan ejaan dan terkoreksi sebelum mengirimkannya. Tidak ada yang lebih tidak profesional daripada menyerahkan CV yang penuh dengan kesalahan ejaan dan gramatikal. Jangan lakukan kecerobohan dengan tidak peduli untuk memeriksa ejaan yang ada dalam CVmu.

Jika kamu tidak fasih berbahasa Inggris, minta teman untuk membantu atau seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, minta copy writer untuk mengerjakannya. Calon pemberi kerja akan menghargai komitmen dan usahamu dengan memberikan bonus nilai. Ingatlah, CVmu hanya memiliki 1 tugas: untuk membawa kakimu ke depan pintu HRD.

 

 

Komentar