Membantu Rekan Kerja, Haruskah?

-
Membantu Rekan Kerja, Haruskah?

Pekerjaan di kantor pastinya adalah sebuah pekerjaan tim. Karena dalam satu organisasi, semuanya dicapai berkat kerjasama apik anggota organisasi. Sebut saja dalam sebuah perusahaan. Target penjualan tercapai bukan karena hebatnya sales team saja. Namun ada tim produksi, tim marketing/promosi, tim keuangan, tim HRD, tim general affairs bahkan sampai office boy/girl di kantor yang kuat mendukung. Tidak ada satu kesuksesan dicapai karena keberhasilan satu orang/pihak saja.

Dalam tim yang lebih kecil juga begitu. Jika sales A sudah mencapai target sedangkan sales B masih kurang, sangat baik jka A ikut membantu B dalam mencapai target. Namun sebuah penelitian yang dilakukan Russell Johnson, PhD, associate professor of management dari Michigan State University, Amerika Serikat menemukan fakta bahwa terlalu sering membantu rekan kerja akan menyebabkan kelelahan fisik dan mental. Akibatnya pekerjaan yang harus anda lakukan bisa terbengkalai.

Hal ini berdasarkan sebuah riset yang dilakukan Johnson terhadap 68 pekerja dari berbagai industri seperti kesehatan, manufaktur, dan keuangan. Penelitan dilakukan dalam 15 hari atau sekitar dua minggu. Pekerja yang “terlalu baik” membantu ternyata energinya cepat habis karena dengan segala cara membantu rekannya mencari berbagai solusi atas permasalahan yang dihadapi rekannya. Bahkan sampai rela mengorbankan waktu istirahat dan waktu pulang.

Dan hal ini ternyata justru malah mempengaruhi pekerjaan utamanya yang harus dilakukan. Akibatnya kinerja bisa menurun. Tentu hal ini tidak baik. Johnson mengingatkan bahwa seorang pekerja harus tahu kapan menyelesaikan pekerjaannya, kapan harus membantu teman. Membantu boleh saja namun setelah pekerjaan diri sendiri selesai ya. 

sumber:http://www.satuharapan.com

Komentar