Cara Menjadi Karyawan yang Baik

-
Cara Menjadi Karyawan yang Baik
  1. Tunjukkan profesionalisme. Ingatlah bahwa Anda sedang bekerja di perusahaan, misalnya di rumah sakit, perusahaan bahan kimia, lembaga pemerintah, atau pasar swalayan, alih-alih berada di area bermain, kecuali Anda bekerja sebagai penyelia di lokasi tersebut. Saat berinteraksi, rekan kerja bisa membedakan antara karyawan yang menyenangkan untuk diajak bekerja sama dan karyawan yang berpura-pura sibuk. Rekan kerja yang menyenangkan berarti berkepribadian baikhumoris, dan murah senyum. Berpura-pura sibuk berarti menyia-nyiakan waktu kerja, melalaikan tenggat, dan lebih banyak berdiri di samping meja rekan kerja, alih-alih berada di tempat kerjanya sendiri.

  2. Belajarlah menerima kritik dengan berjiwa besar. Manfaatkan kritik dari orang lain untuk mengetahui apa yang orang lain inginkan dari Anda, kelemahan Anda, dan apa yang harus Anda perbaiki terlebih dahulu. Jika kritik dari atasan atau rekan kerja membuat Anda sakit hati atau marah, tunggulah sampai Anda kembali tenang. Setelah itu, ajaklah ia berbicara untuk mengungkapkan perasaan, tetapi sampaikan juga bahwa Anda mau memperbaiki kekurangan dan ingin meminta masukan tentang hal-hal yang perlu diubah.

  3. Pahami tugas-tugas Anda dan lakukan dengan baik. Walaupun pekerjaan Anda melelahkan, membosankan, atau menantang dengan kompensasi yang besar, berusahalah mencari tahu cara melakukannya sedetail mungkin, terlepas dari seberapa sulitnya pekerjaan tersebut. Promosi biasanya diberikan sesuai kapabilitas kerja, loyalitas kepada perusahaan, kompetensi, dan latar belakang pendidikan. Jika Anda belum tahu cara melakukan tugas tertentu, segera pelajari. Jangan mencari-cari alasan untuk menjelaskan mengapa Anda tidak melakukannya.

  4. Jagalah hubungan baik dengan orang-orang di dalam organisasi. Setiap orang memiliki keahlian sesuai pekerjaan masing-masing. Untuk menjaga reputasi, bersikaplah sopanramah, dan menghargai rekan kerja sebab mereka bisa berpengaruh besar terhadap karier Anda. Jangan berinteraksi dengan karyawan yang bersikap negatif, tidak menghormati rekan kerja, dan suka merendahkan orang lain.

  5. Ikuti pelatihan jika terbuka kesempatan mempelajari keterampilan baru.Daftarkan diri untuk mengikuti kursus yang dibiayai oleh pemilik perusahaan. Tunjukkan bahwa Anda adalah karyawan yang cerdas dan ingin terus belajar karena memiliki pengetahuan yang luas, menguasai keterampilan baru, dan tetap melanjutkan pendidikan. Jika kondisi perusahaan bermasalah dan harus mengurangi karyawan, Anda lebih berpeluang dipertahankan daripada karyawan lain yang hanya menguasai keahlian tertentu.

  6. Pertahankan konduite kerja yang baik. Tunjukkan performa kerja yang memuaskan, datanglah tepat waktu, dan pertahankan presensi yang baik. Karyawan yang terkena PHK pada umumnya memiliki performa kerja yang kurang memuaskan, misalnya: sering absen, tidak memenuhi tenggat, pernah ditegur karena berperilaku tidak profesional, atau banyak dikeluhkan oleh pelanggan. Posisi Anda aman jika selalu bekerja dengan baik.

  7. Datanglah tepat waktu. Berangkatlah ke tempat kerja lebih awal agar Anda sudah tiba di tempat kerja 15 menit sebelum jam kerja dimulai. Jadi, Anda tidak akan terlambat jika lalu lintas macet atau harus berjalan kaki karena mendapat tempat parkir agak jauh. Jika klien datang lebih dahulu, Anda sudah siap menemuinya sehingga ia tidak perlu menunggu, meskipun Anda datang tepat waktu.

  8. Tanyakan kepada atasan target kerja yang harus Anda capai. Komitmen yang sudah Anda berikan dan keberhasilan memenuhi target membuat Anda terlihat lebih unggul di antara karyawan yang lain.

  9. Berikan solusi. Hentikan kebiasaan mengeluh dan berikan saran untuk memperbaiki keadaan! Penyelia akan menghargai karyawan yang selalu bersikap positif. Jika Anda ingin membahas masalah dengan atasan, usulkan setidaknya satu solusi. Walaupun atasan menolak usul tersebut, Anda tetap terkesan sebagai pembawa solusi, alih-alih tukang mengeluh. Sebagai atasan, ia harus memisahkan urusan pribadi dan pekerjaannya. Hal yang sama berlaku untuk Anda. Akan tetapi, beban emosional yang menganggu pekerjaan membuat Anda terkesan tidak mampu menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan. Anda akan kehilangan kesempatan jika atasan ingin memilih karyawan yang mampu memberikan solusi sebagai anggota tim untuk menyelesaikan proyek tertentu.

  10. Jangan melangkah sambil menyeret kaki. Pesan ini memiliki arti literal. Langkahkan kaki dengan tegap dan berjalanlah dengan tubuh tegak saat bekerja. Jangan mengulur waktu atau menunda pekerjaan sampai mendekati tenggat lalu tergesa-gesa menyelesaikannya di menit-menit terakhir sebab cara tersebut cenderung membuat atasan merasa kesal. Bangunlah reputasi sebagai karyawan yang paling rajin bekerja.

  11. Jagalah ketenangan di tempat kerja. Pemilik perusahaan menggaji Anda bukan untuk bergosip. Jadi, jangan bergosip dan bekerjalah dengan tekun. Akan tetapi, Anda perlu mengajak rekan kerja mengobrol singkat untuk menjaga hubungan baik. Walau demikian, menceritakan pengalaman pribadi kemarin malam sampai setengah jam membuat atasan meragukan loyalitas Anda. Satu orang yang banyak berbicara berarti dua orang tidak produktif. Jika atasan melihat Anda sedang mengobrol saat ia melintas, tidak apa-apa, tetapi segera akhiri percakapan agar ia tidak melihat kondisi yang sama saat ia melintas lagi. Begitu pula dengan grup. Jika Anda sedang mengobrol dengan beberapa rekan saat atasan melintas, sebaiknya Anda berpamitan untuk kembali bekerja beberapa detik kemudian. Jika ia mengetahui bahwa Anda sedang bergosip atau merencanakan pertemuan rahasia untuk bertemu dengannya, Anda akan dianggap sebagai penghasut atau provokator.

  12. Bekerjalah secara produktif. Jangan biarkan dokumen menumpuk di meja berhari-hari. Selesaikan tugas dengan baik dan segera lanjutkan dengan pekerjaan berikutnya.

  13. Kenakan busana yang sesuai untuk bekerja.

  14. Biasakan duduk atau berdiri tegak dan tumbuhkan rasa percaya diri. Tubuh tegak dengan sikap yang tenang dan meyakinkan membuat Anda lebih dihargai daripada postur membungkuk.

  15. Bantulah rekan kerja atau berikan dukungan dengan bergabung dalam proyek tertentu secara sukarela. Jangan khawatir dengan nilai sebab atasan mampu melihat kontribusi Anda dalam grupkerja. Selain itu, Anda bebas memilih tugas sesuai keinginan dengan menjadi sukarelawan. Jika tidak, Anda akan diminta melakukan tugas tertentu atau beberapa pekerjaan. Jadi, ambillah inisiatif untuk menerima tanggung jawab jika terbuka kesempatan.

  16. Jangan memboroskan waktu untuk membahas urusan pribadi di telepon.Anda harus bekerja selama jam kerja. Simpanlah ponsel di loker atau di laci meja dan batasi percakapan pribadi hanya jika terjadi keadaan darurat.

  17. Manfaatkan 15-20 menit terakhir sebaik mungkin. Rekan kerja akan melihat karyawan yang sudah meninggalkan meja kerja sebelum waktu kerja berakhir yang sebenarnya masih bisa dimanfaatkan untuk merapikan meja sebagai persiapan esok hari. Kumpulkan dokumen yang bertebaran, kumpulkan sampah yang berserakan, bersihkan meja, dan rapikan peralatan kerja yang Anda butuhkan.

  18. Berikan bimbingan dan dukungan kepada karyawan baru. Tawarkan bantuan dan pelatihan dengan menjadi mentor. Ingatlah seperti apa rasanya menjadi karyawan baru. Jika Anda melihat rekan baru belum memahami tugasnya, tanyakan apakah ia ingin dibantu. Anda hanya perlu mengajarkan caranya, alih-alih mengerjakan semuanya sampai selesai. Perhatikan ucapan Anda kepada karyawan baru. Jangan mengungkapkan kesedihan, kekecewaan, atau konflik antarpribadi, apalagi bergosip.

  19. Belajarlah menerima keadaan. Jangan sering berdebat sebab atasan juga harus menaati kebijakan perusahaan. Jika Anda mengetahui adanya kesalahan prosedur, berusahalah memahami perspektif atasan, tetapi jangan berdebat. Berusahalah memahami inti permasalahan dengan bijaksana. Anda akan mengerti apa alasan yang sebenarnya dan tidak perlu menduga-duga. Kebijakan ditetapkan dan diterapkan demi kebaikan bersama.

  20. Hargai orang lain. Ucapkan terima kasih kepada atasan atau rekan kerja yang membantu Anda. Ia akan termotivasi untuk lebih sering berbuat baik kepada semua orang.

Tips

  • Jika Anda ingin menjadi karyawan yang baik, tanyakan caranya kepada karyawan yang memiliki performa kerja yang baik lalu manfaatkan dengan menerapkan informasi tersebut. Setelah itu, tanyakan kepada atasan cara menjadi karyawan yang baik sesuai ekspektasinya.
  • Dengarkan baik-baik apa yang harus Anda lakukan sebab mendengar adalah salah satu aspek penting untuk meraih kesuksesan.
  • Jangan mencari tahu hal-hal tidak perlu Anda ketahui.
  • Tunjukkan profesionalisme. Ingatlah bahwa Anda sedang bekerja di perusahaan, misalnya di rumah sakit, perusahaan bahan kimia, lembaga pemerintah, atau pasar swalayan, alih-alih berada di area bermain, kecuali Anda bekerja sebagai penyelia di lokasi tersebut. Saat berinteraksi, rekan kerja bisa membedakan antara karyawan yang menyenangkan untuk diajak bekerja sama dan karyawan yang berpura-pura sibuk. Rekan kerja yang menyenangkan berarti berkepribadian baikhumoris, dan murah senyum. Berpura-pura sibuk berarti menyia-nyiakan waktu kerja, melalaikan tenggat, dan lebih banyak berdiri di samping meja rekan kerja, alih-alih berada di tempat kerjanya sendiri.

  • Belajarlah menerima kritik dengan berjiwa besar. Manfaatkan kritik dari orang lain untuk mengetahui apa yang orang lain inginkan dari Anda, kelemahan Anda, dan apa yang harus Anda perbaiki terlebih dahulu. Jika kritik dari atasan atau rekan kerja membuat Anda sakit hati atau marah, tunggulah sampai Anda kembali tenang. Setelah itu, ajaklah ia berbicara untuk mengungkapkan perasaan, tetapi sampaikan juga bahwa Anda mau memperbaiki kekurangan dan ingin meminta masukan tentang hal-hal yang perlu diubah.

  • Pahami tugas-tugas Anda dan lakukan dengan baik. Walaupun pekerjaan Anda melelahkan, membosankan, atau menantang dengan kompensasi yang besar, berusahalah mencari tahu cara melakukannya sedetail mungkin, terlepas dari seberapa sulitnya pekerjaan tersebut. Promosi biasanya diberikan sesuai kapabilitas kerja, loyalitas kepada perusahaan, kompetensi, dan latar belakang pendidikan. Jika Anda belum tahu cara melakukan tugas tertentu, segera pelajari. Jangan mencari-cari alasan untuk menjelaskan mengapa Anda tidak melakukannya.

  • Jagalah hubungan baik dengan orang-orang di dalam organisasi. Setiap orang memiliki keahlian sesuai pekerjaan masing-masing. Untuk menjaga reputasi, bersikaplah sopanramah, dan menghargai rekan kerja sebab mereka bisa berpengaruh besar terhadap karier Anda. Jangan berinteraksi dengan karyawan yang bersikap negatif, tidak menghormati rekan kerja, dan suka merendahkan orang lain.

  • Ikuti pelatihan jika terbuka kesempatan mempelajari keterampilan baru.Daftarkan diri untuk mengikuti kursus yang dibiayai oleh pemilik perusahaan. Tunjukkan bahwa Anda adalah karyawan yang cerdas dan ingin terus belajar karena memiliki pengetahuan yang luas, menguasai keterampilan baru, dan tetap melanjutkan pendidikan. Jika kondisi perusahaan bermasalah dan harus mengurangi karyawan, Anda lebih berpeluang dipertahankan daripada karyawan lain yang hanya menguasai keahlian tertentu.

  • Pertahankan konduite kerja yang baik. Tunjukkan performa kerja yang memuaskan, datanglah tepat waktu, dan pertahankan presensi yang baik. Karyawan yang terkena PHK pada umumnya memiliki performa kerja yang kurang memuaskan, misalnya: sering absen, tidak memenuhi tenggat, pernah ditegur karena berperilaku tidak profesional, atau banyak dikeluhkan oleh pelanggan. Posisi Anda aman jika selalu bekerja dengan baik.

  • Datanglah tepat waktu. Berangkatlah ke tempat kerja lebih awal agar Anda sudah tiba di tempat kerja 15 menit sebelum jam kerja dimulai. Jadi, Anda tidak akan terlambat jika lalu lintas macet atau harus berjalan kaki karena mendapat tempat parkir agak jauh. Jika klien datang lebih dahulu, Anda sudah siap menemuinya sehingga ia tidak perlu menunggu, meskipun Anda datang tepat waktu.

  • Tanyakan kepada atasan target kerja yang harus Anda capai. Komitmen yang sudah Anda berikan dan keberhasilan memenuhi target membuat Anda terlihat lebih unggul di antara karyawan yang lain.

  • Berikan solusi. Hentikan kebiasaan mengeluh dan berikan saran untuk memperbaiki keadaan! Penyelia akan menghargai karyawan yang selalu bersikap positif. Jika Anda ingin membahas masalah dengan atasan, usulkan setidaknya satu solusi. Walaupun atasan menolak usul tersebut, Anda tetap terkesan sebagai pembawa solusi, alih-alih tukang mengeluh. Sebagai atasan, ia harus memisahkan urusan pribadi dan pekerjaannya. Hal yang sama berlaku untuk Anda. Akan tetapi, beban emosional yang menganggu pekerjaan membuat Anda terkesan tidak mampu menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan. Anda akan kehilangan kesempatan jika atasan ingin memilih karyawan yang mampu memberikan solusi sebagai anggota tim untuk menyelesaikan proyek tertentu.

  • 10 Jangan melangkah sambil menyeret kaki. Pesan ini memiliki arti literal. Langkahkan kaki dengan tegap dan berjalanlah dengan tubuh tegak saat bekerja. Jangan mengulur waktu atau menunda pekerjaan sampai mendekati tenggat lalu tergesa-gesa menyelesaikannya di menit-menit terakhir sebab cara tersebut cenderung membuat atasan merasa kesal. Bangunlah reputasi sebagai karyawan yang paling rajin bekerja.

  • 11 Jagalah ketenangan di tempat kerja. Pemilik perusahaan menggaji Anda bukan untuk bergosip. Jadi, jangan bergosip dan bekerjalah dengan tekun. Akan tetapi, Anda perlu mengajak rekan kerja mengobrol singkat untuk menjaga hubungan baik. Walau demikian, menceritakan pengalaman pribadi kemarin malam sampai setengah jam membuat atasan meragukan loyalitas Anda. Satu orang yang banyak berbicara berarti dua orang tidak produktif. Jika atasan melihat Anda sedang mengobrol saat ia melintas, tidak apa-apa, tetapi segera akhiri percakapan agar ia tidak melihat kondisi yang sama saat ia melintas lagi. Begitu pula dengan grup. Jika Anda sedang mengobrol dengan beberapa rekan saat atasan melintas, sebaiknya Anda berpamitan untuk kembali bekerja beberapa detik kemudian. Jika ia mengetahui bahwa Anda sedang bergosip atau merencanakan pertemuan rahasia untuk bertemu dengannya, Anda akan dianggap sebagai penghasut atau provokator.

  • 12 Bekerjalah secara produktif. Jangan biarkan dokumen menumpuk di meja berhari-hari. Selesaikan tugas dengan baik dan segera lanjutkan dengan pekerjaan berikutnya.

  • 13 Kenakan busana yang sesuai untuk bekerja.

  • 14 Biasakan duduk atau berdiri tegak dan tumbuhkan rasa percaya diri. Tubuh tegak dengan sikap yang tenang dan meyakinkan membuat Anda lebih dihargai daripada postur membungkuk.

  • 15 Bantulah rekan kerja atau berikan dukungan dengan bergabung dalam proyek tertentu secara sukarela. Jangan khawatir dengan nilai sebab atasan mampu melihat kontribusi Anda dalam grupkerja. Selain itu, Anda bebas memilih tugas sesuai keinginan dengan menjadi sukarelawan. Jika tidak, Anda akan diminta melakukan tugas tertentu atau beberapa pekerjaan. Jadi, ambillah inisiatif untuk menerima tanggung jawab jika terbuka kesempatan.

  • 16 Jangan memboroskan waktu untuk membahas urusan pribadi di telepon.Anda harus bekerja selama jam kerja. Simpanlah ponsel di loker atau di laci meja dan batasi percakapan pribadi hanya jika terjadi keadaan darurat.

  • 17 Manfaatkan 15-20 menit terakhir sebaik mungkin. Rekan kerja akan melihat karyawan yang sudah meninggalkan meja kerja sebelum waktu kerja berakhir yang sebenarnya masih bisa dimanfaatkan untuk merapikan meja sebagai persiapan esok hari. Kumpulkan dokumen yang bertebaran, kumpulkan sampah yang berserakan, bersihkan meja, dan rapikan peralatan kerja yang Anda butuhkan.

  • 18 Berikan bimbingan dan dukungan kepada karyawan baru. Tawarkan bantuan dan pelatihan dengan menjadi mentor. Ingatlah seperti apa rasanya menjadi karyawan baru. Jika Anda melihat rekan baru belum memahami tugasnya, tanyakan apakah ia ingin dibantu. Anda hanya perlu mengajarkan caranya, alih-alih mengerjakan semuanya sampai selesai. Perhatikan ucapan Anda kepada karyawan baru. Jangan mengungkapkan kesedihan, kekecewaan, atau konflik antarpribadi, apalagi bergosip.

  • 19 Belajarlah menerima keadaan. Jangan sering berdebat sebab atasan juga harus menaati kebijakan perusahaan. Jika Anda mengetahui adanya kesalahan prosedur, berusahalah memahami perspektif atasan, tetapi jangan berdebat. Berusahalah memahami inti permasalahan dengan bijaksana. Anda akan mengerti apa alasan yang sebenarnya dan tidak perlu menduga-duga. Kebijakan ditetapkan dan diterapkan demi kebaikan bersama.

  • 20 Hargai orang lain. Ucapkan terima kasih kepada atasan atau rekan kerja yang membantu Anda. Ia akan termotivasi untuk lebih sering berbuat baik kepada semua orang.

  • Tips

  • Jika Anda ingin menjadi karyawan yang baik, tanyakan caranya kepada karyawan yang memiliki performa kerja yang baik lalu manfaatkan dengan menerapkan informasi tersebut. Setelah itu, tanyakan kepada atasan cara menjadi karyawan yang baik sesuai ekspektasinya.
  • Dengarkan baik-baik apa yang harus Anda lakukan sebab mendengar adalah salah satu aspek penting untuk meraih kesuksesan.
  • Jangan mencari tahu hal-hal tidak perlu Anda ketahui.

sumber:https://id.wikihow.com

Komentar