1. Membangun Drive dan Motivasi

Langkah pertama tentu saja kita harus memiliki sebuah niat yang didasari oleh sebuah dorongan (drive). Semua orang memiliki mimpi namun tak semuanya melakukan langkah menggapai mimpi tersebut. Biasanya terganjal oleh kata “impossible”. Nahhhhh kata inilah yang harus dihapuskan dari benak kita. Karena hakikat adalah milik Yang Maha Esa, bagaimana bisa terwujud jika syari’at saja tidak dilaksanakan? Ingat… Ada Proses!!!

Selanjutnya adalah motivasi, entah tertukar atau tidak antara Drive dan Motive itu “katanya” memiliki pengertian yang berbeda (jadi… mohon dikoreksi). Dari yang pernah saya pelajari motivasi itu berbentuk niatan lain dari pekerjaan yang sedang dijalankan. Kalau jaman sekarang mungkin bisa disebut “modus”. Bagi yang masih single sih mudah saja tinggal mencari pacar di tempat kerja niscaya semangat berkerja akan bertambah berkali-kali lipat. Lantas bagaimana dengan yang sudah berumah tangga? Sama saja, artinya menafkahi anak dan istri merupakan ibadah yang memberikan keberkahan pada hidup kita. Jika kita menyadarinya maka semangat bekerja pun akan berlipat pula. Susah? Cobalah pandangi wajah anak dan istri ketika mereka sedang terlelap, lalu katakan dalam hati “Apa yang mampu saya berikan untuk kalian?”. Masih susah juga? Akhhh eta mah keterlaluan.

2. Jalani dengan ikhlas

Setelahmemiliki drive dan motive, lakukan segala pekerjaan dengan ikhlas, artinya jangan terlalu banyak mengeluh. Capek ya wajar karena seperti itulah hidup. Kita dilahirkan untuk menjadi diri kita yang seperti ini, tinggal bagaimana kita menjalaninya. Masih banyak yang orang yang kurang beruntung dibanding diri kita.

3. Menikmati Rutinitas

Masih erat kaitannya dengan poin ke 2, ketika kita ikhlas tentu saja tidak ada beban dalam pikiran untuk melakukan sebuah pekerjaan, namun ikhlas saja belum cukup ketika kita tidak merasa senang. Bekerjalah dengan orang-orang yang memiliki kesamaan ide/hobby, agar tercipta sebuah hubungan sosial yang baik dan hangat. Sesekali becanda boleh lahhhhh asal tidak ketahuan atasan, onlen dulu juga boleh sekedar berkumpul di group sosmed pasti mampu memecah kejenuhan. Nikmati juga perjalanan pulang sambil minum minuman kesukaan semisal es kopi segar atau sekalian dengan udud kreteknya, agar pikiran kembali ke Gear Netral, sehingga bertemu keluarga tanpa beban di kepala.

4. Luangkan waktu untuk bersenang-senang

Jangan diperbudak oleh pekerjaan! Kita adalah manusia yang kadang mencapai titik jenuh, jangan sampai kita diperbudak oleh pekerjaan yang sudah kita pilih, sebelum mencapai titik jenuh tersebut kita harus mampu meluangkan waktu untuk memanjakan diri, menjalankan hobby adalah solusinya, kalau saya sendiri biasanya berkumpul dengan anggota band terus ngajak terika-teriak di studio lalu ke pos ronda terus main kartu domino dan ajaibnya saya kembali jauh dari yang namanya titik jenuh. Selain itu jalan-jalan di waktu luang yang saya sebut “Naturide” meski dengan jarak yang tidak begitu jauh membuat pikiran kembali fresh, bahagia bisa selalu memperhatikan keluarga.

5. Minum Multivitamin

Resiko seorang perkerja yang memporsir kemampuannya adalah turun mesin alias sakit, alangkah lebih baiknya apabila kita rajin mengkonsumsi sayuran dan buah, namun bila tidak memungkinkan maka sebagai suplemen dopping multivitamin diperlukan… Ingat NO DRUGS.

sumber:https://peysblogcorner.com