Jika ada 1 hal yang paling disetujui oleh para miliuner (dan orang-orang sukses), adalah kesuksesan datang jauh lebih mudah saat kita berusaha membantu orang lain lebih dari diri kita sendiri. Tentunya penting juga untuk memperhatikan diri sendiri, tapi tanpa harus merugikan orang-orang di sekitar kita atau planet indah yang kita tinggali ini.
Nilai-nilai umum lainnya yang dibagikan oleh para miliuner adalah akuntabilitas, mengikuti kata hati dan mengambil resiko dalam perjalanan pengembangan pribadi kita. Dibandingkan mementingkan kemakmuran diri sendiri atas dasar perspektif purely self-serving financial, para miliuner berikut menyampaikan dasar-dasar pandangannya dengan berfokus pada gambaran yang lebih besar.
1. Berbagi kebaikan
Charles Koch, Pimpinan dan CEO dari Koch Industries, dengan kekayaan kira-kira $47.8 milyar, menegaskan, “Supaya bisnis bertahan lama, kita perlu berkontribusi pada masyarakat dan peradaban manusia. Jika tidak, siapa lagi yang mau melakukannya?”
Terlepas apakah kamu punya bisnis atau tidak, prinsipnya tetap sama. Jika kita fokus untuk berkontribusi pada masyarakat dan menjadi kekuatan positif, kesuksesan akan datang (secara finansial atau lainnya) dengan mudahnya dibandingkan jika kita hanya mementingkan kantong kita sendiri.
2. Hidup sederhana
Kita terus menerus dibombardir oleh para pelaku bisnis untuk terus membeli dan lebih konsumtif. Kita dikondisikan untuk percaya bahwa kita harus hidup dengan cara tertentu, mengendarai mobil tertentu atau berpakaian dengan lebel designer tertentu. Tapi apakah kita memang benar-benar perlu membeli standar yang tidak penting ini? Meski memiliki kekayaannya sebesar $73.3 milyar, Warren Buffet tetap tinggal di dalam rumah seharga $31,500 yang dibelinya tahun 1957.
Dipihak lain, ada John Caudwell, David Cheriton dan Chuck Feeney – tiga contoh milyarder yang memilih untuk berjalan, naik sepeda atau naik kendaraan umum sebagai transportasi harian mereka. Mempertahankan bentuk tubuh ideal, hemat & lingkungan terjaga
Menumpuk materi yang tidak perlu membuat kondisi keuangan kita jalan di tempat dan tabungan sulit bertambah. Jadi lain kali saat kamu tergiur untuk mengeluarkan isi kocek demi membeli mobil baru atau iPhone terbaru, kayaknya kamu harus melihat prioritas and bertanya pada diri sendiri apakah perlu untuk membelinya.
3. Pegang kendali
Karl Albrecht (almarhum) yang mendirikan rantai pasar swalayan berdiskon Aldi, senilai sekitar $ 25,9 miliar dan orang terkaya di Jerman pada saat kematiannya pada tahun 2014, berbagi wawasan berikut:
“Ciri khas kehidupan manusia terlihat tanpa rencana, tanpa arah, tidak hidup, dan tidak berbumbu. Bagi mereka yang menyadari, mereka akan lebih memikirkan tujuan hidup dalam mengarungi kehidupan ini yang memberikan berbagai macam pilihan, yang membuat mereka menemukan jati diri mereka, termasuk membangun pengendalian diri & lebih menikmati hidup ini.”
Poinnya sederhana: apapun yang kita lakukan (atau tidak lakukan) adalah hasil pilihan kita. Beberapa hal memang diluar kendali kita dan pada kenyataannya hampir semua yang terjadi pada kita adalah hasil dari tindakan kita (disadari atau tidak). Jadi, Mulailah pegang kendali & rancanglah kehidupanmu.
4. Ikuti hasratmu
Jim Koch, pendiri the Boston Beer Co. mengatakan, lebih berkonsentrasi pada sesuatu yang diminati daripada terhadap uang, mengubahnya menjadi miliuner. Menurut father of America’s craft brewery movement, “Saya bilang ke semua orang, jadi kaya itu jebakan dari kehidupan yang berujung pertanyaan pilih bahagia atau kaya? Saran saya, lakukan apa yang akan membuatmu bahagia.”
Tidak jauh berbeda dengan kalimat bijak dari Oprah Winfrey “Kamu akan menjadi seseorang yang kamu yakini. Kamu berada pada tempatmu sekarang berdasarkan apa yang sudah kamu yakini.” Jadi dengarkan & ikuti kata hatimu.
5. Berani mengambil resiko
Eli Broad, pendiri KB Homes, senilai sekitar $ 7,1 miliar, memiliki cerita berikut untuk dibagikan:
“Tidak ada yang pernah bisa menghasilkan satu juta dolar dengan bersikap ragu-ragu atau takut mengambil resiko. Saya berusia 22 tahun dan baru saja menikah ketika timbul ide gila bahwa saya harus melepaskan karier saya sebagai CPA dan menjadi pembangun rumah. Saya tidak tahu apa-apa tentang membangun rumah. Terkadang gagasan paling gila adalah yang menghasilkan hadiah terbesar. “
Jadi kalau kamu punya hasrat membara untuk mencoba sesuatu yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya, lakukanlah! Kamu tidak akan pernah tahu apakah kamu ahli dalam sesuatu bidang kecuali dengan kamu memberikan kesempatan pada diri sendiri untuk mencobanya.
6. Tetap terbuka pada kesempatan
Eric Schmidt, mantan CEO dan Pimpinan Eksekutif Google saat ini, memiliki kekayaan sekitar $ 10 miliar. Filsafat kesuksesannya berakar pada keberaniannya untuk meraih peluang besar. Berlawanan dengan kebijaksanaan konvensional, dia mengemukakan hal berikut:
“Tidak perlu punya punya rencana. Singkirkan semua yang berhubungan dengan rencana. Menurut saya, ini semua tentang peluang dan menciptakan keberuntunganmu sendiri. Kamu Belajar dari orang-orang yang paling sukses, mereka bekerja keras dan mereka memanfaatkan kesempatan yang mereka sendiri tanpa mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Kamu tidak bisa merencanakan inovasi, kamu tidak bisa merencanakan penemuan. Yang bisa kamu lakukan adalah berusaha sangat keras untuk berada di tempat yang tepat dan siap.”
Kamu tidak pernah tahu kapan peluang yang tepat akan datang padamu, tapi kamu bisa tetap membuka kemungkinan dengan berhubungan baik dan bertukar pikiran dengan sesama pelaku profesional.