Saat kumpul dengan teman-teman lama, kamu pasti menjumpai beberapa teman yang sudah terlihat mapan dengan berbagai latar pekerjaan. Mulai dari pengusaha, pegawai swasta hingga pekerjaan yang menurutmu terlalu enak untuk dikerjakan sekaligus mendapatkan penghasilan. Rasa mindermu pun seketika muncul, membentengi dirimu untuk melanjutkan obrolan dengan mereka. Tak berhenti dari sana, kamu pun membuka satu-satu media sosial teman-temanmu tadi, apa sih yang mereka lakukan selama ini. Tapi akhirnya rasa keingintahuanmu justru memperparah rasa mindermu. Semakin dalam kamu meliat isi media sosial mereka, semakin tenggelam dalam rendah diri. Sebab antara bekerja dan senang-senang, sungguh tipis sekali perbedaannya.
Sebenarnya kamu tak perlu minder sampai enggan berinteraksi dengan temanmu itu. Apalagi hanya karena unggahan yang memenuhi lini masa di media sosial. Kalau rasa minder terus saja menggerusmu, ada 7 hal ini yang bisa bantu kamu menaikkan tingkat kepercayaan dirimu.
Apa yang kamu lihat di media sosial, tidak sepenuhnya sama dengan kenyataan. Termasuk pekerjaan temanmu yang kamu anggap lebih menyenangkan. Kamu pun akhirnya minder karena merasa belum ada apa-apanya dibanding mereka. Tapi kamu perlu tahu, sebelum menempati pekerjaannya sekarang, pasti temanmu pun pernah mengalami momen berdarah-darah saat meniti karirnya. Jadi tumpas rasa rendah dirimu itu sekarang juga. Sebab kamu pun bisa ada dititip yang kamu anggap mapan seperti temanmu, asal ada niat dan usaha untuk berkembang.
Bisa dibilang, nggak ada yang cuma-cuma di dunia ini., termasuk pekerjaan yang kamu lakoni sekarang. Nggak ada pekerjaan yang langsung enak tanpa berjuang. Bisa jadi apa yang selama ini kamu lihat di media sosial temanmu, hanya sebagian kecil dari keseruan pekerjaannya. Kan tak mungkin momen dia begadang demi revisi dari klien yang bikin jiwa raga kelelahan dibagikan di media sosialnya. Maka dari itu, masih terlalu awal untuk memberikan predikat bahwa pekerjaan temanmu menyenangkan. Apalagi untuk minder, rasanya kok sayang sekali.
Dunia maya itu penuh manipulasi. Butuh berkali-kali cekrek tapi yang diunggah hanya sebuah foto saja. Perlu beberapa kali poles untuk terlihat sempurna. Bahkan perlu senyum paksaan untuk menjadikan sebuah foto tersebut enak dilihat mata. Begitu pula dengan apa yang temanmu bagikan di media sosialnya. Siapa tahu di balik unggahan temanmu tentang pekerjaannya itu, ada air mata dan guratan kecewa akibat tekanan pekerjaan. Mungkin kamu pun tak tahu berapa banyak uang yang harus direlakan akibat kerja gila-gilaan.
Selalu minder dengan apa yang mereka bagikan di media sosial berarti kamu hidup sebagai bayangan. Kamu merelakan apa yang menjadi kemampuan diri hanya karena beberapa unggahan yang belum tentu seperti apa kenyataannya. Dengan hidup menjadi bayangan tersebut, jelas kamu nggak akan bisa berkembang sebagai pribadi. Selain itu kamu juga takut untuk mencoba sesuatu sendiri. Kalau kamu jadi pribadi yang seperti itu, lantas bagaimana nasib dari masa depanmu nanti?
Ada kalanya apa yang kamu lihat dari unggahan temanmu benar adanya. Pekerjaannya memang jauh lebih enak daripada pekerjaanmu. Dari segi pendapatan pun jauh dari punyamu. Membandingkan jelas tidak akan ada habisnya. Untuk itu kamu perlu bersyukur dengan apa yang dimiliki olehmu sekarang. Sesekali lihat pula lah ke bawah. Syukuri dulu pekerjaanmu yang sekarang, meskipun jauh dari kata enak dan nyaman. Di luar sana mungkin ada banyak orang yang menginginkan posisimu saat ini.
Ungkapan hidup itu sebuah perjuangan itu memang ada benarnya. Kamu harus mau berjuang agar tak tenggelam karena naik turunnya kehidupan. Dan dalam hal ini, kata minder atau rendah diri hanya berlaku untuk mereka yang mengalah sebelum berjuang. Terlalu sayang jika hidupmu harus dihabiskan hanya untuk merasakan minder terus-terusan dan nggak berkembang.
Everyone has their own struggle. Ungkapan tersebut agaknya tepat digunakan untukmu yang merasa minder dengan unggahan seseorang. Tidak ada seseorang yang sukses tanpa jalan terjal. Tidak ada pula seseorang yang langsung enak saat pertama kali meniti karir. Kalau kamu bisa minder dengan masa-masa enaknya, kamu perlu minder juga dengan masa perjuangan mereka. Masa yang mungkin terlepas dari pantauanmu di dunia maya. Siapa tahu dari rasa minder itu, kamu jadi termotivasi untuk berusaha yang lebih giat lagi.
Happy Working :)