Langkah Satu – Ketahui, Coba, dan Pelajari Hobi Anda
Boleh percaya ataupun tidak, di zaman ini, di berbagai tempat yang saya kunjungi dan datangi, di berbagai kampus, kantor, dan gedung serba guna dimana saya ‘ngamen’ dan ngisi seminar, di kursi mang Adang, tukang mi kocok terdekat dengan lapangan saya biasa (jarang- jarang sih) jogging, sampai di mall tempat saya suka nontonin ibu- ibu rebutan baju pas diskon akhir tahun, sebelum saya diteriakkin istri saya “WOI! Nonton aja! Sini bantuin pilihin baju woi!” dengan suara ngebass- nya, saya menemukan bahwa sebagian besar orang ternyata LUPA pada hobinya.
Terlalu lama mereka dibiasakan meremehkan hobi di sekolah, dan menomor duakan hobi di kampus, dan menyimpan hobi dalam kotak berjaring laba- laba di kantornya, sampai lupa, apa sebenarnya yang dia benar- benar suka lakukan.
Hobi, digantikan habit.
Suka, digantikan biasa.
Enjoy, digantikan rutinitas.
Jadi pertama, sebelum Anda mengubah hobi jadi profesi, Anda perlu menemukan kembali hobi Anda! Bila Anda sempat mengikuti seminar dan workshop saya, saya bisa membantu Anda untuk ini. Tapi sebelumnya, ini beberapa catatan untuk men- cirikan hobi Anda:
Jangan khawatir meluangkan waktu beberapa bulan untuk menemukan dan mencoba, merasakan, dan menggali hobi Anda ini.
Langkah Dua – Pahami Varian Produk dan Jasa dari Hobi Anda
Nah, setelah Anda memahami hobi ini, Anda perlu paham, apa saja sebenarnya varian dari hobi ini dalam profesi, produk, dan jasa.
Misalnya, suka masak nggak HANYA jadi koki/ chef, atau caterer. Anda bisa bikin sekolah masak, Anda bisa bikin buku resep, Anda bisa bikin cafe, Anda bisa kerja sebagai host di acara kuliner, Anda bisa kerja sebagai asisten chef di hotel, Anda bisa jadi konsultan makanan untuk cafe pemula, dan banyak kemungkinan lainnya.
Hobi musik nggak harus ngeband dan jadi penyanyi. Anda bisa bikin kursus, Anda bisa jadi youtuber musik, Anda bisa bikin style ngeband yang baru dari alat unik, Anda bisa jadi manajer musk, Anda bisa bikin situs untuk musisi indie, dan lainnya.
Setiap hobi punya potensi yang sangat LUAS dalam penerapannya!
Batasan varian profesi dari produk dan jasa dari hobi tidak terbatas. Kalau nggak ada yang Anda suka, bikin aja sendiri profesi baru!
Langkah Tiga – Praktekkan Langsung Hobi Anda Secara Profesional
“Kalau nggak dicoba, nggak akan tahu.” – Dedy Dahlan.
Ini adalah kutipan saya sendiri yang saya paling suka sendiri. Biarin aja suka kutipan sendiri, karena kadang- kadang, narsis itu perlu.
Tapi kutipan ini bener banget. Kita sering berteori tentang apa yang kita suka dan apa yang tidak kita suka. Apa yang kita bisa dan apa yang kita tidak bisa. Serta apa yang kita mau dan apa yang kita tidak mau, dengan seringkali, tanpa pernah mencobanya sendiri.
“Nggak bisa gue kayaknya bro”
“Emang udah dicoba?”
“Belum sih. Tapi kebayang sama gue kayaknya ga bisa”
Edaaaaaan, dukun euy. Bisa melihat masa depaaan!
Tanpa terlalu banyak khawatir soal bisa atau tidak, lakukan dan praktekkan nyata hobi Anda, secara professional. Sok yakin aja! Bikin menu buat calon cafe Anda, jual di Instagram. Bikin jasa sesuai skill Anda, tawarkan kerjasama, bikin draft novel Anda, dan ajak meeting editor buku.
Saya sudah menulis 70% dari buku pertama saya, tanpa pengalaman menulis buku sebelumnya, sebelum saya mulai mencari editor dan penerbit untuk ‘nanya- nanya’ soal langkah menerbitkan buku.
Praktekkan hobi Anda. Dan praktekkan secara profesional!
Langkah Empat – Kenali Pasar Bakal Profesi Anda
Setiap profesi pun punya banyak pilihan pasar.
Ini yang berikutnya perlu Anda pelajari, kenali, dan putuskan.
Bahkan dalam satu profesi yang sama, misalnya menjadi koki pun memiliki pasar yang berbeda- beda. Dan akibat dari target pasar berbeda ini, profesi Anda, atau usaha Anda, atau kantor tempat kerja Anda, atau kampus yang Anda pilih pun akan berbeda.
Tetapkan pasar Anda, dan siapkan diri Anda untuk pasar itu!
Langkah Lima – Analisa, Ukur, Sesuaikan, dan Perbaiki Sambil Jalan
Langkah kelima adalah langkah terpenting yang mungkin akan berlangsung selamanya.
Setelah mulai jalan, sebagaimana membangun profesi, karir, atau bisnis lainnya, Anda perlu menganalisa setiap langkah yang sudah Anda lakukan selama ini, setiap penjualan, setiap strategi, setiap hasil di kantor atau pekerjaan, dan setiap keberhasilan atau kegagalan Anda.
Ukur, pahami apa yang membuatnya berhasil, atau apa yang membuatnya gagal, lalu sesuaikan apa yang dibutuhkan untuk membuatnya lebih baik, dan akhirnya, perbaiki SAMBIL JALAN.
Membangun hobi jadi profesi bukan hal instan.
Kita melewati jalan yang jarang dilewati orang lain, dan bahkan mungkin belum pernah dilewati orang lain.Artinya, kita akan terus memperbaikinya sambil jalan, sampai sempurna. Dan ini artinya, sebuah proses berkesinambungan!
Tapi jangan khawatir, selama proses ini berjalan, sudah disadari atau tidak, sebenarnya Anda sudah HIDUP di dalam HOBI Anda! Anda telah berhasil mengubah hobi Anda jadi profesi!
Proses ini sendiri bakal jauh lebih fun daripada memaksakan diri bekerja di hal yang tidak Anda suka.
Proses ini sendiri sudah merupakan proses bersenang- senang dan dibayar.
sumber:http://www.dedydahlan.com