Cara Karyawan Junior Menghadapi Rekan Kerja yang Lebih Senior di Dunia Kerja

-
Cara Karyawan Junior Menghadapi Rekan Kerja yang Lebih Senior di Dunia Kerja

#1. Berpikir Positif (Positive Thinking) dengan Senior

Pikiran positif merupakan kunci utama dalam menghadapi rekan kerja yang lebih senior. Pikiran poitif akan mampu menghindarkan diri dari sikap sombong yang membuat rekan kerja merasa tidak nyaman. Seseorang kerap menggunakan perbedaan usia sebagai alasan untuk tidak bisa bergaul dengan rekan kerjanya. Namun bisa jadi justru pikiran tersebut yang membuat batasan dengan senior.

 

Kecerdasan, kreativitas, inovasi dan etika dalam bekerja tidak mengenal usia. Semua orang bisa menjadi menyenangkan atau menyebalkan selama pikiran dalam dirinya tidak diubah menjadi lebih baik. Pikiran negatif pada rekan kerja yang lebih tua akan menimbulkan kecemasan, rasa kurang percaya diri, hingga sikap sinis yang berlebihan yang dapat melemahkan posisi sebelum berhadapan langsung dengan mereka.

 

Selain pikiran positif dalam bergaul, pikiran positif dalam persaingan juga harus dipupuk. Tanamkan dalam benak bahwa persaingan yang positif akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan karena persaingan akan membuat semua karyawan mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Kemampuan terbaik tersebut diberikan tiap karyawan dalam upaya mengejar posisi yang lebih atas, memperoleh gaji yang lebih tinggi, mendapatkan reputasi baik, serta mendapatkan proyek yang lebih menantang. Oleh karena itu, pikiran negatif tentang persaingan juga akan menciptakan usaha – usaha yang kurang sehat seperti  menjelekkan rekan kerja, mengeluh, tidak percaya diri, atau menyalahkan orang lain.

 

#2. Melakukan Perbuatan Baik

Perbuatan baik dalam pekerjaan meliputi pekerjaan secara profesional dan sosial. Dengan bekerja semaksimal mungkin hingga melebihi target, meskipun harus mengorbankan banyak waktu pribadi, hal itu akan memastikan kepuasan rekan kerja dan atasan. Selain itu, sikap baik secara sosial juga akan meningkatkan kepercayaan rekan yang lebih senior terhadap kinerja juniornya.

 

Dalam bekerja sikap rendah hati dan mau menghargai orang lain merupakan cermin dari pribadi yang tangguh. Terutama saat seseorang berada dalam posisi sebagai junior sikap rendah hati yang diimplementasikan melalui perbuatan saling berbagi atau mendelegasikan tugas – tugas kepada rekan kerja merupakan tindakan yang dapat membawa aura positif dalam hubungan bersama para senior.

 

Karena junior dapat terbilang baru, wajar jika muncul beberapa pertanyaan terkait pekerjaan yang ditugaskan. Selain itu, karena atmosfer kerja tiap perusahaan berbeda – beda, dalam penyesuaian sistem kerja  sekaligus upaya meningkatkan keakraban dengan para senior hal ini sangat umum terjadi. Bersikap terbuka dan mau bertanya pada rekan kerja yang lebih senior rata – rata akan menimbulkan respon positif dan penerimaan junior sebagai anggota baru dalam komunitas kantor tersebut.

 

#3. Jalin Komunikasi

Saat terjadi selisih paham, komunikasi merupakan kunci utama agar hubungan kembali menjadi harmonis. Hindari melakukan konfrontasi di muka umum. Adakalanya rekan kerja yang lebih senior sedang menunjukkan ego, bukan ingin memecahkan masalah. Oleh karena itu, lebih baik komunikasi dilakukan dengan mengajak yang bersangkutan ke tempat lain, bicara empat mata sehingga penyelesaian masalah dapat ditemukan. Seperti sikap junior yang seharusnya, lakukan komunikasi dengan sopan dan penuh penghormatan.

 

Tidak hanya itu, komunikasi juga perlu dilakukan karena seseorang yang baru masuk dalam lingkungan baru perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja. Dalam dunia kerja selalu ada aturan – aturan yang berlaku baik secara tertulis maupun tidak tertulis seperti cara berpakaian dan komunikasi dengan sopan. Jadi, mengikuti aturan kerja dengan baik dan mampu berkomunikasi secara harmonis dengan rekan kerja yang lebih senior akan memperkecil batasan yang akan mengganggu profesionalitas tim.

Namun, adakalanya tetap ada jenis senior yang cenderung bersikap negatif. Jika situasi buruk mengharuskan untuk berbicara langsung dengan senior “antagonis” tersebut, maka tetap berusaha jalin komunikasi yang baik dengan tetap mempertahankan sopan santun dan sikap bijaksana. Sangat penting untuk melibatkan diri dalam komunikasi nonformal diluar lingkup kerja. Minum kopi bersama senior dan mendengar cerita masa muda mereka sekali waktu bisa menjadi saat yang tepat untuk menjalin komunikasi. Akan tetapi, mengikuti semua saran mereka tentang cara bekerja yang seharusnya juga harus mempertimbangkan efek baik dan buruk dari prinsip pribadi.

sumber:www.finansialku.com

Komentar