Jangan Asal Lempar Lamaran

-
Jangan Asal Lempar Lamaran

Ingin cepat dapat kerja? Jangan Asal Lempar Lamaran. Siapa yang tidak mau mendapatkan pekerjaan dengan cepat? Tentu saja semua orang menginginkannya. Apalagi di zaman sekarang ini susah mendapatkan pekerjaan. Makanya sering terjadi adalah banyak pelamar yang mengirimkan lamaran sebanyak-banyaknya dengan harapan satu dari puluhan yang dikirim ‘nyangkut’.

 

Padahal kebiasaan melempar lamaran sebanyak-banyaknya tidak efektif. Anda tetap butuh selektif!

1. Buang-buang Waktu

“Tidak ada salahnya ‘kan mencoba!” Kalimat ini seringkali menjadi alasan pelamar untuk membenarkan kebiasaan melamar sebanyak-banyaknya. Padahal kalau dipikirkan lebih lanjut, coba Anda bayangkan kalau semua perusahaan yang Anda lamar tersebut menghubungi Anda untuk wawancara? Bisa diperkirakan padatnya jadwal Anda seminggu untuk memenuhi panggilan wawancara?

 

2. Buang-buang Tenaga dan Uang

Anda dipastikan akan buang-buang tenaga dan uang untuk memenuhi panggilan wawancara tersebut. Padahal belum tentu juga wawancara yang dilakukan tepat sasaran dan tepat guna. Bisa jadi beberapa surat lamaran yang Anda kirimkan ternyata tidak sesuai dengan kualitas Anda.

Anda sudah menghabiskan tenaga untuk melakukan wawancara. Belum lagi persoalan yang Anda nilai kecil tetapi cukup penting juga yaitu biaya transportasi ke sana.

 

3. Tidak Efisien

Langkah yang Anda lakukan dengan melamar sebanyak-banyaknya sangat tidak efisien. Sebagai pelamar Anda harus jeli juga menilai sebuah perusahaan apakah memang cocok untuk dilamar sebelum lamaran dijatuhkan.

Setidaknya sebelum memutuskan untuk melamar Anda harus yakin dulu kalau Anda memang memiliki kualitas yang dicari oleh perusahaan tersebut, standard perusahaan sesuai dengan yang Anda butuhkan dan juga ketertarikan Anda untuk bergabung di sana.

 

4. Memang Suka atau Sekadar Coba-coba?

Jangan sampai sebenarnya Anda tidak mau-mau amat untuk bekerja di sana sekadar coba-coba saja. Coba bayangkan kalau Anda ternyata diterima lantas apa yang Anda lakukan? Menolaknya? Anda akan dianggap tidak serius—kalau memang tidak suka kenapa melamar? 

 

5. Dinilai Tidak Serius

Bukan tak mungkin kalau beberapa perusahaan yang Anda lamar ternyata berada dalam naungan yang sama alias satu grup. Dan ternyata Anda melamar di posisi yang berbeda. Misalnya perusahaan A Anda melamar posisi X dan perusahaan B Anda melamar posisi Y (perusahaan A dan B adalah satu grup). HRD akan bingung sebenarnya spesifikasi Anda dimana? Apakah Anda secanggih itu memiliki banyak kemampuan?

 

Komentar