Latihan Konsentrasi di Tempat Kerja

-
Latihan Konsentrasi di Tempat Kerja

Terkadang, saat berada di satu ruang rapat, pikiran kita berkelana kemana-mana. Otak kita sibuk mengatur ulang jadwal kerja yang akan dilakukan setelah makan siang. Sehingga kita tidak mendengar materi penting yang disampaikan orang di depan ruangan. Selain itu, kita juga sering tidak fokus saat berbicara dengan orang lain. Misalnya, saat mendapat arahan dari atasan, seringkali kita diingatkan dengan kata-kata: “Apakah Anda sudah paham?” Kemudian, manajer harus mengulangi penjelasannya.

Sebagai karyawan yang sibuk, kita sering kesulitan fokus pada satu hal. Kondisi ini bisa terjadi karena beban tugas yang begitu banyak. Padahal, kita harus punya kemampuan untuk fokus pada satu pekerjaan. Menurut sebuah studi, konsentrasi penuh (pada satu hal) dapat berhubungan langsung dengan empati, kerja kognitif, kesehatan dan kesejahteraan di tempat kerja. Konsentrasi yang dimaksud di sini adalah tindakan untuk memberikan perhatian penuh, menerima dengan kesadaran, tanpa menghakimi satu hal.

 

Anda bisa melatih diri agar selalu bisa konsentrasi penuh setiap saat. Berikut latihankonsentrasi penuh yang bisa dilakukan setiap hari di tempat kerja seperti disarikan dari situs Institute fo Healthcare Improvement.

1. Mengambil jeda saat pertama kali sampai di depan komputer. 

Rasakan berat kaki Anda di kursi dan tekanan kaki saat menyentuh lantai. Tarik napas perlahan. Kemudian, sedikit demi sedikit memprecepat tarikan dan hembusan napas. Cobalah berhitung sampai tiga pada saat menghirup dan menghembuskan napas. Sesuaikan waktu menarik dan menghembuskan napas yang terasa paling menenangkan bagi tubuh.

 

2. Saat mencuci tangan, diamlah sebentar. 

Perhatikan saat Anda meraih sabun, menyebarkannya di tangan. Gerakan tangan sampai sabun menyebar, rasakan suhu air dan tekstur sabun. Perhatikan setiap langkah mencuci sabun. Jangan biarkan pikiran mengelana kemana-mana. Ambil napas terbuka, dan biarkan sensasi fisik di tangan itu mengingatkan Anda untuk fokus saat menghadapi interaksi berikutnya.

 

3. Saat pertama kali menghadapi seseorang,

perhatikan beberapa detail tentangnya, seperti warna mata, ekspresi wajah, atau cara berdiri. Saat Anda memperhatikan detail ini, ambil napas beberapa saat. Kemudian, perhatikan sepenuhnya interaksi Anda dengan orang tersebut. Jika pikiran Anda mengembara, segera kembalikan folkus kepada lawan bicara.

 

4. Jika ada waktu sebelum pertemuan penting, ambil jeda selama 30 detik atau lebih.

Tarik napas yang menenangkan dan rasakan tubuh Anda. Kemudian berusahalah untuk berinteraksi dengan lawan bicara yang penting di hadapan Anda dengan penuh perhatian.

 

5. Saat Anda melakukan tugas yang membutuhkanfokus untuk waktu yang lama (misalnya membaca dan mengerjakan tugas di depan layar komputer).

Secara berkala, biarkan penglihatan Anda meluas. Jangan hanya fokus pada buku atau layar saja. Tarik napas yang menenangkan dan perhatikan perasaan istirahat di tubuh Anda.

 

6. Menutup mata, buka telinga dan mendengarkan dari kejauhan.

Lakukan hal ini secara berkala sepanjang hari. Aktivitas ini seperti memperluas visi perifer Anda: cukup gunakan pendengaran sebagai gantinya. Biarkan suara datang dan pergi tanpa terlibat dalam cerita tentang suara apa itu. Secara khusus, perhatikan dan nikmati pengalaman menyenangkan dan kelapangan saat Anda mendengarkan suara di kejauhan.

 

7. Bila merasa tegang, lepaskan diri dari situasi tersebut selama satu atau dua menit. (Kamar mandi kantor adalah tempat yang tepat untuk melakukan ini).

Anda harus memahami bahwa seseorang –diri sendiri atau siapa pun- bisa merasa tertekan. Anda harus menerima perasaan itu dan mengatakan,”Ya, saya bisa merasakan hal ini.” Letakkan tangan Anda di dada atau dalam posisi menenangkan, bernapas, dan ulangi frase welas asih untuk diri sendiri beberapa kali.

 

8. Sebelum, selama, atau setelah situasi sulit, jeda sesaat. 

Rasakan kaki Anda dengan kuat menginjak bumi dan ulangi hal ini sambil bernapas. Kemudian ucapkan kalimat menenangkan, seperti “Bernapas bisa menenangkan tubuh, bernapaslah maka aku merasa rileks.”

 

9. Setidaknya satu atau dua kali sepanjang hari, lihatlah sesuatu yang sederhana dan rasakan keindahannya. 

Anda bisa melihat langit atau foto orang-orang yang dikasihi. Anda perlu waktu beberapa saat untuk memperhatikan keindahan dan kebahagiaan saat melihatnya.

 

Komentar