Dalam sebuah kesempatan, pengarang buku terkenal John Naisbitt mengemukakan konsep ’high-tech/high- touch’. Dikatakannya bahwa semakin banyak seseorang terlibat aktivitas yang bersifat high-tech (misalnya bekerja berjam- jam sendirian di depan komputer), maka semakin banyak dibutuhkan interaksi yang bersifat high- touch. Kata high- touch di sini bukan dimaksudkan sebagai arti yang harafiah - Anda tidak perlu sampai memeluk rekan kerja setelah seharian di depan komputer, tapi mungkin lebih ke arah pembicaraan yang menyenangkan dan dapat membantu menghilangkan kejenuhan.
Berapa lama seseorang dapat bekerja di depan komputer sebelum akhirnya membutuhkan waktu jeda untuk berinteraksi dengan orang lain sangat bervariasi, tergantung pada kepribadian masing- masing orang dan keadaan. Waktu yang dibutuhkan mungkin selama satu jam, satu hari penuh atau bahkan lebih lama lagi. Kebutuhan untuk menyeimbangkan hidup kita dengan interaksi yang bersifat high- touch akan semakin meningkat seiring dengan semakin dalamnya keterlibatan tehnologi dalam pekerjaan kita.
Dengan memahami apa yang kita butuhkan, kita akan mampu menyelesaikan dua hal : pekerjaan dan tidak tertinggal gosip/berita terkini tentang perkembangan dunia sekitar.
1. Cermati jam biologis Anda
Perhatikan bila anda mulai merasa mendapat tanda- tanda berikut : leher kaku, mata mulai mengalami keletihan, sakit kepala atau punggung terasa pegal. Gejala- gejala tersebut bisa jadi timbul karena kejenuhan berada di depan komputer dalam waktu lama. Untuk mengatasinya, lemaskan kaki dengan berjalan mengelilingi ruangan kerja atau ke ruang rekan anda, atau sekedar untuk berbincang-bincang dengan teman- teman sejawat.
2. Ukur berapa kadar keseimbangan high- tech dan high- touch yang Anda miliki
Seandainya Anda berencana untuk bekerja seharian di depan komputer, rencanakan untuk menghabiskan waktu istirahat anda dengan berinteraksi (entah dengan rekan ataupun atasan tempat bekerja). Catat kegiatan tersebut selama beberapa waktu, dan cari waktu rata-rata berapa lama Anda dapat tahan bekerja sebelum beristirahat. Tentukan berapa lama waktu istirahat yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan high- touch, dan patuhi aturan yang telah Anda buat tersebut.
3. Jujur dan bersikap asertif dengan para pengganggu yang kronis atau bersikap seenaknya
Saat Anda mulai merasa kerja terganggu karena pembicaraan teman- teman yang seolah tak ada ujungnya, utarakan secara langsung (lakukan dengan halus dan sopan). Jangan berharap mereka dapat membaca pikiran atau bahasa tubuh yang Anda tampilkan.
4. Sadar bahwa ’gangguan’ yang dilakukan oleh rekan Anda mungkin adalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan high- touch mereka
Bila Anda maka akan lebih sabar menghadapi para pengganggu, namun Anda sendiri harus mendahulukan apa yang telah menjadi komitmen sejak awal. Jangan biarkan pekerjaan terbengkalai hanya karena Anda dapat memahami kenapa rekan kerja bertindak seperti itu. Namun sekali lagi, itu bukan berarti Anda akan membiarkannya mengganggu pekerjaan yang sedang Anda tunda. Beranikan diri Anda untuk menyela pembicaraan seandainya merasa bahwa pembicaraan tersebut akan memakan waktu lama, sedangkan Anda sudah harus kembali ke pekerjaan yang sedang dikerjakan.