Segera akui kesalahan
Misalnya, Anda ditugaskan untuk membuat laporan keuangan perusahaan dalam kurun waktu Januari-Agustus 2016 oleh atasan. Namun, Anda hanya membuat laporan dalam kurun waktu satu kuartal atau kuartal pertama saja (Januari-Juni 2016), karena biasanya laporan keuangan dihitung per semester (per enam bulan). Ketika atasan mengingatkan atau menegur, Anda jangan bersikap egois dengan membantahnya, bahkan hingga beradu argumen dengannya. Adalah lebih baik bila Anda segera mengakui kekhilafan Anda dan berusaha memperbaikinya.
Segera minta maaf secara langsung dan pribadi
Anda bersama beberapa orang teman tergabung dalam satu tim kerja. Karena kelalaian Anda, seluruh anggota tim terkena dampak buruknya. Rasanya Anda ingin lenyap saja dari muka bumi. Namun, melarikan diri bukanlah solusi. Segera meminta maaf kepada rekan-rekan dan akui kesalahan yang Anda buat. Meski kesalahan yang Anda buat berakibat fatal, ungkapkan permintaan maaf secara wajar saja. Jangan merendahkan diri sendiri secara berlebihan, karena itu hanya akan membuat Anda tampak menyedihkan dan juga membuat rekan-rekan merasa risih pada Anda.
Segera bangkit dari rasa bersalah
Setelah Anda mengakui kesalahan dan melakukan semua yang Anda bisa untuk memperbaikinya, Anda mungkin masih merasa tidak enak hati. Rasa bersalah masih menghantui. Tapi, Anda tentu tidak boleh terus-menerus seperti itu. Anda harus bangkit. Semangati diri Anda dengan berbagai pikiran positif. Ambil hikmah dan pelajaran dari kesalahan itu, sehingga Anda tidak akan mengulang kesalahan yang sama kelak.
Biasakan diri lebih teliti
Luangkan waktu yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan agar Anda tidak terburu-buru saat menyelesaikannya dan hasilnya bisa maksimal. Sebelum diserahkan kepada atasan, biasakan untuk mengecek ulang hasil kerja Anda. Latihan presentasi, seperti gladi resik, juga bisa membantu untuk meminimalisir risiko melakukan kesalahan saat presentasi, terlebih bila harus berhadapan dengan klien.
sumber:cantik.tempo.co