Tips Membangun Prinsip Perusahaan yang Memotivasi Karyawan

-
Tips Membangun Prinsip Perusahaan yang Memotivasi Karyawan

Motivasi kerja adalah hal yang sangat vital dan dapat berdampak pada performa seorang karyawan. Jika motivasi bekerja hanya karena uang, performa karyawan bisa jadi tidak stabil. Pada saat menerima gaji, misalnya, semangat kerja karyawan ada dalam taraf maksimal. Sebaliknya, pada akhir bulan, karyawan bisa jadi bekerja dengan malas-malasan.

Untuk itu, perusahaan perlu membangun prinsip yang bertujuan untuk memotivasi karyawan. Dengan demikian, karyawan menjadi lebih semangat untuk bekerja dalam kondisi apa pun. Hasil akhirnya, perusahaan bisa maju dan berkembang pesat. Nah, berikut 5 tips yang bisa diaplikasikan untuk membangun prinsip perusahaan yang memotivasi karyawan.

 

1. Berikan Reward Kepada Karyawan Berprestasi

Salah satu cara yang efektif untuk memotivasi karyawan adalah memberikan reward atau penghargaan kepada mereka yang telah berprestasi. Prestasi yang dimaksud bisa dalam bermacam-macam wujud, seperti mencapai target yang telah ditentukan, selalu hadir tepat waktu setiap hari, berhasil menyelesaikan problem yang rumit, berhasil mendapatkan klien potensial, dan sebagainya.

Memberikan reward adalah suatu bentuk kepedulian yang bisa dilakukan oleh perusahaan. Bentuk reward yang diberikan dapat bermacam-macam, seperti uang, voucher, hari libur khusus, dan bentuk lainnya.

 

2. Utamakan Prinsip Mendidik Daripada Menghukum

Selain itu, membangun prinsip perusahaan yang memotivasi karyawan juga ada kaitannya dengan cara merespons kesalahan yang dilakukan. Baik sengaja atau tidak sengaja, perusahaan kerap memberlakukan hukuman yang sama kepada karyawan yang bersalah. Padahal, ada perbedaan di antara keduanya.

Lantas, apa yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan dalam kondisi ini? Pertama, kembangkanlah prinsip mendidik daripada menghukum. Mendidik selalu bertujuan positif, sedangkan menghukum adalah sebuah akibat yang tidak diinginkan orang yang bersalah.

Dengan menerapkan prinsip seperti ini, karyawan akan termotivasi untuk jujur ketika bersalah dan tidak justru menutupi hal-hal tersebut. Dengan demikian, ada solusi terbuka yang bisa ditempuh untuk mengatasinya.

 

3. Setiap Karyawan Memiliki Posisi yang Setara

Bukan tidak mungkin, ada ketidakadilan yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Hal ini khususnya terkait pada penerapan aturan. Pada kasus-kasus tertentu, aturan hanya berlaku secara ketat kepada para karyawan yang berjabatan rendah. Sementara itu, ketika para pejabat tinggi melakukan kesalahan yang sama, perusahaan cenderung memakluminya.

Nah, untuk menjaga motivasi kerja positif para karyawan, bangunlah prinsip kesetaraan dalam hal penerapan aturan di lingkungan perusahaan. Ini berarti, siapa pun yang melanggar harus diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

 

4. Berikan Kesempatan untuk Belajar

Setiap orang harus terus belajar jika tidak ingin tertinggal oleh kecepatan perubahan zaman. Hal ini juga berlaku terhadap para karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan. Jika perusahaan melarang karyawan untuk belajar, menjalani pelatihan, atau menambah pengetahuan, itu sama saja dengan membiarkan sumber daya yang dimiliki menyusut.

Oleh karena itu, bangun prinsip perusahaan yang fokus pada peningkatan kemampuan karyawan. Berikan pelatihan atau berikan kesempatan bagi mereka untuk menuntut ilmu lagi. Jika suasana kerja sehat, karyawan-karyawan tersebut pasti akan kembali dan mempraktikkan ilmunya untuk kemajuan perusahaan.

 

5. Kembangkan Kepedulian Secara Personal

Lingkungan kerja adalah lingkungan profesional dan resmi. Setiap urusan yang bersifat pribadi sebaiknya disingkirkan. Namun, perlu juga bagi perusahaan untuk membangun prinsip kepedulian antarsesama secara personal. Sebagai contoh, jika ada karyawan yang sakit, ada wakil perusahaan yang datang menjenguk atau membantu biaya perawatan.

Kepedulian semacam ini harganya mahal dan tidak mudah untuk dilakukan. Namun, seseorang yang tersentuh hatinya oleh kepedulian seperti ini pasti akan termotivasi untuk bekerja sebaik mungkin.

Komentar