Deskripsi Perusahaan
Pada tahun 1920, generasi pertama keluarga Tjokrosaputro memulai bisnis rumahan yang menjual batik dari pintu ke pintu di kota Solo di Jawa Tengah. Seiring berkembangnya bisnis, sebuah nama simbol budaya Jawa dibutuhkan dan Keris dipilih. Kasom Tjokrosaputro akhirnya menggabungkan bisnis ini sebagai perusahaan terbatas swasta, PT. Batik Keris, tahun 1970.
Kasom Tjokrosaputro akhirnya menggabungkan bisnis ini sebagai perusahaan terbatas swasta, PT. Batik Keris, pada tahun 1971. Anak-anak Kasom, Handoko dan Handiman Tjokrosaputro, kemudian mengembangkan bisnisnya untuk produksi tekstil. Dengan sangat penting ditempatkan pada nama bisnis, keluarga tersebut memutuskan untuk menamai perusahaan baru Danliris atau PT. Dan Liris, tepatnya, mengikuti kata Jawa Udan Liris yang berarti gerimis. Sama seperti hujan ringan yang jatuh di musim pra-musim hujan untuk memelihara benih yang ditabur petani menjadi tanaman yang kuat dan stabil, maka bisnis Danliris akan menumbuhkan kekayaan para pemegang saham, karyawan, mitra dan masyarakatnya, khususnya masyarakat di sekitar pabrik. Dimulai hanya dengan Divisi Tenun pada tanggal 25 April 1974, Danliris dengan cepat memperluas usahanya untuk melakukan pemintalan, pencelupan, finishing, percetakan, serta manufaktur garmen pada tahun 1976.
Sekarang 41 tahun ke depan, di bawah bimbingan ketua saat ini, I.P. Elizabeth Sindoro, istri almarhum Handiman Tjokrosaputro, tongkat tersebut telah diteruskan ke generasi ketiga bersama Michelle Tjokrosaputro yang saat ini memimpin 8.000 karyawan ini. Terlepas dari tantangan yang dihadapi dalam beberapa tahun terakhir, Michelle dan tim telah mempertahankan visi yang progresif untuk Perusahaan sambil menerapkan pendekatan proaktif dan budaya kolaboratif, seperti yang digambarkan oleh moto perusahaan "Moving Together Towards Excellence.